Advertisement
Pengembangan EBT Tumbuh Positif di 2023, PLN Catatkan Kinerja Yang Berkelanjutan
Advertisement
JAKARTA–PT PLN (Persero) sukses mengakselerasi transisi energi di tanah air melalui pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) dengan catatan tren yang positif. Capaian ini didukung kinerja keuangan terbaik sepanjang sejarah pada tahun 2023.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN kini tidak hanya berfokus pada penyediaan listrik semata, melainkan juga terhadap lingkungan yang berkelanjutan. Berbagai upaya telah dilakukan dalam mendorong transisi energi di Indonesia mulai dari menambah kapasitas pembangkit EBT, mendorong implementasi co-firing, hingga menyediakan kebutuhan listrik bersih melalui layanan Renewable Energy Certicifate (REC).
Advertisement
“Bumi memanas, tugas kita adalah bagaimana memastikan kehidupan generasi mendatang lebih baik dari hari ini. Melalui transisi energi, kami terus memastikan bahwa energi yang kita gunakan bukan hanya andal tapi juga ramah lingkungan,” ujar Darmawan.
Tercatat, realisasi kapasitas terpasang pembangkit EBT di Indonesia pada tahun 2023 mencapai 8.786 megawatt (MW) mengalami pertumbuhan 261 MW dibandingkan tahun 2022 sebesar 8.525 MW. Pembangkit Listrik Hydro menyumbangkan porsi terbesar dengan komposisi sebesar 5.777 MW, Pembangkit Listrik Panas Bumi sebesar 2.519 MW, dan sisanya berasal dari Surya, Angin, dan Biomassa.
Darmawan melanjutkan, dalam proses transisi energi PLN terdapat tantangan teknis, strategis, operasional, dan juga pendanaan. PLN telah memetakan setiap tantangan tersebut sehingga dengan cara demikian, setiap tantangan dapat diatasi, dapat dimitigasi, dan dapat dikelola agar kita bisa terus maju dan mencapai misi transisi energi.
Di tengah upaya mengakselerasi dan menjawab tantangan transisi energi yang merupakan investasi masa depan, PLN mengedepankan aspek corporate financial sustainability. Hal ini dibuktikan dengan capaian saldo kas perusahaan tahun 2023 yang meningkat tajam menjadi Rp55,92 triliun dan penurunan utang jangka panjang sebesar Rp4,24 triliun serta utang jangka pendek sebesar Rp8,53 triliun yang ditopang oleh beragam inisiatif berupa Proactive Debt Management, pengendalian likuiditas, hingga sentralisasi dan digitalisasi pembayaran.
“PLN terus berupaya menghadirkan listrik yang tidak hanya andal, tapi juga berkelanjutan. Di tengah upaya transisi energi, PLN terus mengembangkan pembangkit berbasis energi baru dan terbarukan dengan menerapkan inisiatif keuangan yang prudent dan kokoh,” jelas Darmawan.
Sementara itu, PLN juga secara masif mendorong implementasi biomassa atau co-firing PLTU sebagai substitusi batu bara. Hingga akhir 2023, program biomassa telah diimplementasikan pada 43 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik PLN dengan memanfaatkan lebih dari 990 ribu ton co-firing atau meningkat 69% dibanding 2022 yang hanya sebesar 586 ribu di 36 PLTU.
Melalui pemanfaatan co-firing ini PLN dapat menghasilkan energi listrik sebesar lebih dari 1 juta megawatt-hour (MWh) pada tahun 2023 meningkat hampir 2 kali lipat dari tahun sebelumnya sebesar 599 ribu MWh.
"Teknologi co-firing merupakan sebuah terobosan dalam transisi energi di tanah air. Sebab, dengan teknologi ini, banyak manfaat yang didapatkan, selain pengurangan emisi juga akan mengurangi penggunaan energi fosil. Lebih dari itu, co-firing juga mendorong perekonomian kerakyatan lewat keterlibatan langsung masyarakat dalam pengembangan biomassa," kata Darmawan.
Ke depannya, program ini akan terus dilakukan secara masif di mana pada 2025 mendatang, implementasi cofiring ditargetkan dapat dilakukan pada 52 PLTU.
Komitmen mendorong transisi energi yang dilakukan PLN terbukti mendapatkan dukungan dari masyarakat melalui tingginya minat terhadap layanan Renewable Energy Certificate (REC) yang merupakan pengakuan internasional atas penggunaan listrik bersih bagi pelanggan.
Jumlah transaksi REC pada tahun 2023 berhasil mencapai 3.378 transaksi, meningkat 69,67 persen lebih tinggi dibandingkan tahun 2022 yang sebesar 1.991 transaksi. Total energi listrik yang dimanfaatkan oleh masyarakat mencapai 3,54 juta MWh meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya sebesar 1,76 juta MWh.
Peningkatan pengguna REC juga mendongkrak pendapatan perseroan dari REC sebesar Rp61 miliar menjadi Rp124 miliar.
"Dalam mendorong transisi energi di Indonesia PLN tidak bisa menghadapinya dengan suasana kesendirian, perlu adanya kolaborasi dari seluruh pihak. Oleh karena itu PLN akan terus mengoptimalkan setiap potensi yang ada untuk terus menghadirkan energi bersih bagi masyarakat," pungkas Darmawan. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kecelakaan Pesawat Azerbaijan Airlines yang Tewaskan 39 Orang Disebut Jatuh karena Ditembak
- Israel Gempur Gaza Utara, 50 Warga Palestina Tewas
- Profil Eko Aryanto, Hakim yang Vonis Harvey Moeis 6,5 Tahun
- Cak Imin: Yang Miskin Jangan Khawatir, Semua Dapat Bantuan
- Selama 2024 Jutaan WNA Masuk ke Indonesia lewat Imigrasi Bandara
Advertisement
Libur Natal, Destinasi Wisata Sleman Ramai Dipadati Pengunjung, Candi Prambanan Paling Favori7
Advertisement
Wisata Air Panorama Boyolali Jadi Favorit di Musim Libur Natal
Advertisement
Berita Populer
- Jatuhnya Pesawat Azerbaijan Airlines, Kemenlu Pastikan Tak Ada Penumpang WNI
- Bansos Beras Akan Disalurkan di 2025 untuk 16 Juta Penerima Manfaat
- DPP PDIP Siapkan Langkah Hukum untuk Dampingi Hasto Kristiyanto
- Sekretariat Negara Terbitkan Kebijakan Baru Perjalanan Dinas Luar Negeri
- Kasus Perundungan PPDS Undip, DPR RI Minta Kampus Lain Berbenah
- Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Buka Suara Terkait Penetapan Tersangka, Siap Hadapi Kasus Hukum dengan Kepala Tegak
- Ditetapkan Tersangka oleh KPK, Hasto Kristiyanto: Kami Tidak Menyerah dengan Intimidasi Formal
Advertisement
Advertisement